laporan morfologi bunga

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Seperti yang kita tau, tumbuhan adalah salah satu produsen makanan untuk kelangsungan hidup manusia dan hewan. Bukan hanya dalam bidang penyedia makanan, tumbuhan juga memproduksi oksigen yang sangan penting keberadaanya bagi kelangsungan kehidupan di muka bumi ini. Tumbuhan memiliki 3 komponen penting, yaitu akar, batang dan daun. Namun disamping itu tanaman memiliki satu organ lain yang juga penting yaitu bunga.
 Bunga merupakan organ reproduktif pada tumbuhan. Berdasarkan tipenya, bunga dibagimenjadi bunga tunggal dan bunga majemuk. Pada bunga tunggal, satu tangkai hanya mendukung satu bunga, sedangkan pada bunga majemuk, satu tangkai mendukung banyak bunga (Fahn, 1991). Bunga dikatakan organ repoduktif karena memiliki putik dan benang sari sebagai alat berkembang biak.
Pada kesempatan kali ini, praktikan akan membahas tentang bunga dan bagian-bagiannya. Rumus berbagai bunga serta berbagai macam susunan bunga pada berbagai tumbuhan yang sering kita temui di lingkungan sekitar.

1.2 Tujuan
            Mahasiswa dapat mengetahui morfologi bunga atau bagian-bagian bunga serta rumus bunga .










BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Bunga
Bunga merupakan organ reproduktif pada tumbuhan. Berdasarkan tipenya, bunga dibagi menjadi bunga tunggal dan bunga majemuk. Pada bunga tunggal, satu tangkai hanya mendukung satu bunga, sedangkan pada bunga majemuk, satu tangkai mendukung banyak bunga (Fahn, 1991).
Melihat bagian-bagian yang terdapat pada bunga, maka bunga dapat dibedakan dalam (Tjitrosoepomo, 1989):
1.      Bunga lengkap atau bunga sempurna (flos completus), yang dapat terdiri atas: 1 lingkaran daun-daun kelopak, 1 lingkaran daun-daun mahkota, 1 atau 2 lingkaran benang-benang sari dan satu lingkaran daun-daun buah. Bunga yang bagian-bagiannya tersusun dalam 4 lingkaran dikatakan bersifat tetrasiklik, dan jika bagian-bagiannya tersusun dalam lima lingkaran dikatakan pentrasiklik.
2.      Bunga tidak lengkap atau bunga tidak sempurna (flos incompletus), jika salah satu bagian hiasan bunganya atau salah satu alat kelaminnya tidak ada. Jika bunga tidak mempunyai hiasan bunga, maka bunga itu disebut telanjang (nudus), jika hanya mempunyai salah satu dari kedua macam alat kelaminnya dinamakan berkelamin tunggal (unisexualis).
Bunga majemuk dapat dibedakan menjadi bunga majemuk terbatas dan bunga majemuk tidak terbatas. Contoh bunga majemuk terbatas adalah monochasium yang terdiri atas monochasium tunggal, sekrup, dan bercabang seling; dichasium yang terdiri atas dichasium tunggal dan dichasium majemuk; pleiochasium; bunga kipas dan bunga sabit (Widya, 1989).
Bunga majemuk tidak terbatas dibedakan menjadi bunga majemuk dengan ibu tangkai tidak bercabang dan bunga majemuk dengan ibu tangkai bercabang. Contoh yang pertama adalah bunga bulir, tongkol, untai, tandan, cawan, payung, bongkol, dan bunga periuk. Contoh yang kedua adalah bunga malai, thyrse, malai rata, bulir majemuk, tongkol majemuk dan payung majemuk (Dod, 1979).
Tipe lain bunga majemuk adalah bunga karangan semu, cyathium, berkas, tukal, dan lembing. Berdasarkan kelengkapan bagian bunga, bunga dibedakan menjadi bunga lengkap, bunga tidak lengkap, bunga sempurna (biseksual/hermaprodit) dan bunga tidak sempurna (uniseksual). Bunga uniseksual terdiri atas bunga jantan dan bunga betina. Berdasarkan pada kelamin bunga yang terdapat dalam suatu tumbuhan maka tumbuhan dibedakan menjadi tumbuhan berumah satu (monoecious), tumbuhan berumah dua(diecious) dan polygamous (Sudarnadi, 1996).
Selain dari itu pada suatu tumbuhan dapat kita lihat, bahwa bunganya yang besar jumlahnya itu, dapat (Tjitrosoepomo, 1989) :
1.         Terpencar atau terpisah – pisah (flores sparsi), misalnya pada kembang sepatu.
2.         Berkumpul membentuk suatu rangkaian dengan susunan yang beraneka ragam. Suatu rangkaian bunga dinamakan pula : bunga majemuk (anthotaxis atau inflorescentia), misalnya pada kembang merak.
Suatu bunga majemuk harus dapat di bedakan dari cabang yang mendukung sejumlah bunga di ketiaknya. Pada suatu cabang dengan sejumlah bunga di ketiak jelas kelihatan, bahwa diantara bunga – bunganya sendiri yang terdapat pada cabang itu terdapat daun – daun biasa yang berguna untuk berasimilasi. Pada suatu bunga majemuk sumbu yang mendukung bunga – bunga yang telah berkelompok itu tidak lagi berdaun, atau juka ada daunnya, daun – daun tadi telah mengalami metamorfosis dan tidak lagi berguna sebagai alat untuk asimilasi. Walaupun demikian menurut kenyataanya sering kali tidak mudah untuk membedakan suatu bunga majemuk dari cabang yang mempunyai bunga – bunga di ketiak daunnya (Parwata, 2009).
Bunga adalah struktur pembiakan pada tumbuhan berbunga, yaitu tumbuhan-tumbuhan dalam divisi Magnoliophyta. Bunga mengandung organ-organ tumbuhan, dan fungsinya ialah untuk menghasilkan biji-biji melalui pembiakan. Untuk tumbuhan-tumbuhan yang bertaraf lebih tinggi, biji-biji merupakan generasi berikutnya, dan bertindak sebagai cara yang utama untuk penyebaran individu-individu spesies secara luas. Selepas persenyawaan, sebagian dari bunga itu akan berkembang menjadi buah yang meBunga terdiri atas sebuah sumbu yang padanya organ-organ bunga yang lain tumbuh (Stace, 1980).
Jika suatu tumbuhan hanya mempunyai satu bunga saja, biasanya bunga itu terdapat pada ujung batang, jika bunganya banyak, dapat sebagian bunga – bunga tadi terdapat dalam ketiak – ketiak daun dan sebagian pada ujung batang atau cabang – cabang. Jadi menurut tempatnya pada tumbuhan, kita dapat membedakan (Tjitrosoepomo, 1989):
a)      Bunga pada ujung batang (flos terminalis), misalnya bunga coklat, kembang merak (Caesalpinia pulcherrima Swartz).
b)      Bunga di ketiak daun (flos lateralis atau flos axillaris), misalnya pada kembang sepatu (Hibiscus rosa sinensis L.), kembang telang (Clitoria ternatea L.).
Pada satu tumbuhan ada kalanya hanya terdapat satu bunga saja (Planta uniflora) misalnya bunga coklat (Zepyranthus rosea Lindl). Tetapi umumnya satu tumbuhan terdapat banyak bunga (Planta multiflora) misalnya pada bunga mawar (Rosa sp) (Dod, 1979).
Berdasarkan jumlah bunga, tumbuhan dapat dibedakan menjadi tumbuhan berbunga tunggal (planta uniflora) dan tumbuhan berbunga banyak (planta multiflora). Berdasarkan letaknya, bunga dibedakan menjadi bunga terminal bila letaknya di ujung cabang atau ujung batang; dan bunga aksiler apabila bunga terletak di ketiak daun (Sulasmi, 2004).
2.2 Morfologi Bunga
Bagian-bagian bunga tunggal terdiri atas tangkai bunga (pedicel), dasar bunga (receptacle), kelopak (calyx), mahkota (corolla), benang sari (stamen), dan putik (pistil). Bagian-bagian bunga majemuk terdiri atas ibu tangkai bunga (peduncle), daun pelindung (bract), daun tangkai (bracteola), tangkai daun dan bunga (Stace, 1980).
Bagian bunga seperti daun kelopak dan daun mahkota berada pada susunan tertentu ketika masih kuncup. Hal ini disebut estivasi, contohnya estivasi valvate, valvate induplicate, valvate reduplicate, imbricate, ascending imbricate, descending imbricate, convolute, plicate, open dan quincuncial (Tjitrosoepomo, 1989).
Bagian bunga lainnya, seperti dasar bunga dapat mengalami peninggian. Beberapa istilah yang digunakan untuk menggambarkan peninggian dasar bunga, misalnya anthofor, androfor, ginofor, androginofor dan discus. Bentuk dasar bunga yang biasa dijumpai adalah bentuk rata, kerucut, cawan, dan mangkuk (Sastrapradja, 1976).
Bagian dari sumbu yang merupakan ruas yang berakhir dengan tangkai bunga (pedisel). Ujung distal pedisel ini mengembang dengan panjang yang beragam dan bagian ini disebut reseptakael bunga (talamus). Organ-organ bunga melekat pada reseptakel. Sebuah bunga yang khas mempunyai empat macam organ. Organ-organ yang paling luar adalah sepal yang secara bersama-sama membentuk kaliks yang biasanya berwaran hijau dan ditemukan paling rendah kedudukannya pada reseptakel. Disebelah dalam sepal adalah corolla yang terdiri atas petal, pada umumnya berwarna yang membentuk perhiasan bunga. Bila semua perhiasan bunga itu sama, mereka disebut tepal. Di dalam perhiasan bunga dijumpai dua macam organ reproduksi, yang sebelah luar disebut stamen yang bersma-sama membentuk androsium, dan sebelah dalam di sebut karpel yang membentuk ginesiumngandung biji-biji (Stace, 1980).
Pada umumnya bunga terdiri dari 4 bagian bunga dan tempatnya berturut-turut dari tepi luar bunga bagian tengah kalix (kelopak), corolla (mahkota), andresium (kelamin jantan), ginesium (kelamin betina) (Greenway, 1997).
Bunga pada umumnya mempunyai bagian – bagian berikut (Tjitrosoepomo, 1989) :
1.      Tangkai bunga (pedicellus), yaitu bagian bunga yang masih jelas bersifat batang, padanya seringkali terdapat daun – daun peralihan, yaitu bagian – bagian yang menyerupai daun, berwarna hijau, yang seakan – akan merupakan peralihan dari daun biasa ke hiasan bunga.
2.      Dasar bunga (receptaculum), yaitu ujung tangkai yang seringkali melebar, dengan ruas – ruas yang amat pendek, sehingga daun – daun yang telah mengalami metamorfosis menjadi bagian – bagian bunga yang duduk amat rapat satu sama lain, bahkan biasanay lalu tampak duduk dalam satu lingkaran.
3.      Hiasan bunga (perianthium), yaitu bagian bunga yang merupakan penjelmaan daun yang masih tampak berbentuk lembaran dengan tulang – tulang atau urat – urat yang masih jelas. Pada suatu bunga seringkali tidak kita dapati hiasan bunganya. Bunga demikian dinamakan bunga telanjang (flos nudus). Biasanya hiasan bunga dapat di bedakan dalam dua bagian yang masing – masing duduk dalam satu lingkaran. Jadi bagian – bagian hiasan bunga itu umumnya tersusun dalam dua bagian antara lain:
·         Kelopak (kalix), yaitu bagian hiasan bunga yang merupakan lingkaran luar, biasanya berwarna hijau, dan sewaktu bunga masih kuncup merupakan selubungnya, yang melindungi kuncup tadi terhadap pengaruh-pengaruh dari luar.kelopak terdiri atas beberapa daun kelopak (sepal). Daun-daun kelopak pada bunga dapat berlekatan satu sama lain, dapat pula terpisah-pisah.
·         Tajuk bunga atau mahkota bunga (corolla), yaitu bagian hiasan bunga yang terdapat pada lingkaran dalam, biasanya tidak berwarna hijau lagi. Warna bagian inilah yang lazimnya merupakan warna bunga. Mahkota bunga terdiri atas sejumlah daun mahkota (petala), yang seperti halnya dengan daun-daun kelopak dapat berlekatan atau tidak.
4.      Alat – alat kelamin jantan (androecium), bagian ini sesungguhnya juga merupakan metamorfosis daun yang menghasilkan serbuk sari. Androecium terdiri atas sejumlah benang sari (stamen). Pada bunga benang-benang sari sarinya dapat pula bebas atau berlekatan ada yang tersusun dalam satu lingkaran ada pula yang dalam dua lingkaran.
5.      Alat kelamin betina (gynaecium), yang pada bunga merupakan bagian yang biasanya disebut putik (pistilum), juga putik terdiri atas metamorfosis daun yang disebut daun buah (carpella). Pada bunga dapat ditemukan satu atau beberapa putik, dan setiap putik dapat terdiri atas beberapa daun buah.
Melihat bagian – bagian yang terdapat pada bunga maka bunga dapat di bedakan dalam (Tjitrosoepomo, 1989):
1.    Bunga lengkap (flos completusl), yang terdiri atas: lingkaran daun – daun kelopak, lingkaran daun – daun mahkota, lingkaran benang – benang sari dan satu lingkaran daun – daun buah.
2.    Bunga tidak lengkap atau bunga tidak sempurna (flos incompletusl), jika salah satu bagian hiasan bunga atau salah satu alat kelaminnya tidak ada. Jika bunga tidak mempunyai hiasan bunga, maka bunga itu di sebut telanjang (nudus), juka hanya mempunyai salah satu dari kedua macam alat kelaminnya, dinamakan berkelamin tunggal (unisexualis). 
Berdasarkan alat-alat kelamin yang terdapat pada masing-masing bunga, orang membedakkan :
1.      Bunga banci atau berkelamin dua (hermaphroditus), yaitu bunga yang padanya terdapat benang sari (alat kelamin jantan) maupun putuk (alat kelamin betina). Bunga ini seringkali dinamakan pula bunga sempurna atau bunga lengkap. Karena biasanya pun jelas mempunyai hiasan bunga yang terdiri atas kelopak dan mahkota.
2.      Bunga berkelamin tunggal (unisexualis) jika pada bunga hanya terdapat salah satu dari kedua macam alat kelaminnya. Berdasarkan alat kelamin yang ada padanya dapat dibedakan lagi da;am :
-          Bunga jantan (flos masculus), jika pada bunga hanya terdapat benang sari tanpa putik.
-          Bunga betina (flos femineus), yaitu bunga yang tidak mempunyai benang sari, melainkan hanya putik saja.
-          Bunga mandul atau tidak berkelamin, jika pada bunga tidak terdapat baik benang sari maupun putik.

2.3  Rumus Bunga
Susunan bunga dapat pula dinyatakan dengan sebuah rumus, yang terdiri atas lambang – lambing, huruf – huruf, dan angka – angka, yang semua itu dapat memberikan gambaran mengenai berbagai sifat bunga beserta bagian – bagiannya (Savitri, 2005).
Lambang – lambang yang dipakai dalam rumus bunga memberitahukan sifat bunga yang bertalian dengan simetrinya atau jenis kelaminnya, huruf – huruf merupakan singkatan nama bagian – bagian bunga. Disamping itu masih terdapat lambang – lambang lain lagi yang memperlihatkan hubungan bagian – bagian bunga satu sama lain (Tjitrosoepomo, 1989).
Oleh suatu rumus bunga hanya dapat ditunjukkan hal – hal mengenai 4 bagian pokok bunga sebagai berikut (Sumardi, 1993):
1.    Kelopak, yang dinyatakan dengan huruf K singkatan kata kalix (calyx).
2.    Tajuk atau mahkota, yang dinyatakan dengan huruf C singkatan kata corolla.
3.    Benang – benang sari, yang dinyatakan dengan huruf A, singkatan dari androecium.
4.    Putik, yang dinyatakan dengan huruf G, singkatan kata gynaecium.
Jika kelopak dan mahkota sama, baik bentuk maupun warnanya, kita lalu mempergunakan huruf lain untuk menyatakan bagian tersebut, yaitu huruf P, singkatan kata perigonium (Savitri, 2008).
Dibelakang huruf – huruf tadi lalu ditaruhkan angka – angka yang menunjukkan jumlah masing – masing bagian tadi, dan diantara dua bagian bunga yang digambarkan dengan huruf dan angka itu di taruh koma. Jika bunga misalnya mempunyai 5 daun kelopak, 5 daun mahkota, 10 benang sari dan putik yang terjadi dari sehelai daum buah, maka rumusnya adalah (Fahn, 1991):
K5, C5, A10, G1. (Bunga merak)
Di depan rumus hendaknya diberi tanda yang menunjukkan simetri bunga. Biasanya hanya diberikan dua macam tanda simetri, yaitu: * untuk bunga yang bersimetri banyak dan tanda ↑ untuk bunga yang bersimetri satu. Jadi hal ini rumus bunga merak, yang bersifat zigomorf, rumusnya menjadi (Fahn, 1991):
↑ K5, A5, A10, G1
Sedang bunga lilia gereja yang bersifat aktinimorf rumusnya menjadi (Parwata, 2009):
*P6, A6, G3
Selain lambang yang menunjukkan simetri pada rumus bunga dapat pula ditambahkan lambang yang menunjukkan jenis kelamin bunga. Untuk bunga yang banci di pakai lambang: ♀, untuk bunga jantan dipakai lambang: ♂, dan untuk bunga betina dipakai lambang: ♀. Lambang jenis kelamin ditempatkan di depan lambang simetri. Jika kedua contoh rumus tersebut di atas dilengkapi dengan lambang jenis kelamin, maka rumusnya menjadi (Sumardi, 1993):
♀ ↑ K5, A5, A10, G1 dan ♀*P6, A6, G3
Suatu bagian bunga dapat tersusun dalam lebih daripada satu lingkaran. Bunga – bunga yang dipakai contoh diatas misalnya masing – masing mempunyai bagian – bagiannya yang tersusun dalam 5 lingkaran. Bunga merak misalnya mempunyai 2 lingkaran benang sari, dengan 5 benang sari dari tiap lingkaran, sedang bunga lilia gereja mempunyai 2 lingkaran daun tenda bunga dan 2 lingkaran benang sari, tiap lingkaran berbilang 3. Dalam hal yang demikian dibelakang huruf yang menunjukkan bagian yang tersusun dalam lebih daripada satu lingkaran tadi harus di taruh 2 kali angka yang menunjukkan jumlah bagian di dalam tiap lingkaran dengan tanda + diantara kedua angka tadi. Contoh (Hidayat, 1995):
♀ ↑ K5, C5, A5 + 5,G1 dan ♀ * P3 + 3, A3 + 3, G3

















BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat
            Praktikum Botani dan Sistematika Tanaman dilaksanakan pada hari Rabu 9 November 2016 pukul 13.00-14.40 di Laboratorium Bioteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
3.2 Alat dan Bahan
            Alat dan bahan yang di pergunakan pada praktikum kali ini adalah alat tulis, HVS, bunga sepatu, bunga jagung, bunga deandelion, bunga kertas, bunga kertas dan bunga sirsak.
3.3 Cara Kerja
          Adapun cara kerja pada praktikum kali ini adalah :
1.      Disiapkan alat dan bahan
2.      Dibelah bunga yang tersedia
3.      Diamati morfologi dari bunga-bunga yang tersedia
4.      Ditentukan rumus masing-masing bunga
5.      Di gambar struktur bunga-bunga yang tersedia pada kertas HVS












BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
No
Bunga
Gambar
Keterangan
1.
Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)

Description: 20141119_093918.jpg
Gambar 1. Bunga Sepatu
Bagian-bahian bunga :
-       Kepala putik
-       Mahkota Bunga
-       Benang sari
-       Kelopak bunga
-       Bakal biji
-       Ovari
-       Tangkai bunga
Rumus bunga : *K [(7 + (5)], C5, A(), G5
2.
Bunga Jagung ( Zea mays L)

Description: C:\Users\Acer\Documents\Bluetooth Folder\1479423435250.jpg

Gambar 2. Bunga Jagung
Bagian-bahian bunga :
-       Tenda bunga
-       Benang sari
Rumus bunga :
* K (5),C (5), A(~),G 0
3.
Bunga Sirsak (Annona muricata L)

Description: C:\Users\Acer\Documents\Bluetooth Folder\1479423337903.jpg
Gambar 3. Bunga sirsak  
Bagian-bahian bunga :
-       Kelopak bunga
-       Mahkota bunga
-       Putik
-       Benang sari
Rumus bunga :  * K(3), C3, 3A(~), G(-)
4.
Kertas (Bougainvillea spectabilis).

Description: 20141119_093947.jpg
Gambar 4. Bunga Kertas
Bagian-bahian bunga :
-       Mahkota bunga
-       Putik
-       Ovari
-       Benang sari
-       Tangkai bunga
Rumus bunga :
↑ K(0),C(5),5A,G1
5.
Adenium (Adenium obesum)

Description: 20141119_094050.jpg
Gambar 5. Bunga Adenium
Bagian-bahian bunga :
-       Mahkota bunga
-       Benang sari
-       Bakali biji
-       Ovari
Rumus bunga :
↑ K(5),C(5) A (5),G(2)

4.2  Pembahasan
Dari hasil pengamataan morfologi bunga yang telah dilakukan pada saat praktikum, dapat diketahui seperti pada tabel hasil, bahwa morfologi dari bunga beragam pada setiap tumbuhan yang berbeda. Mengetahui morfologi bunga sangatlah penting, karena bunga memiliki morfologi yang berbeda pada setiap tumbuhan yang berbeda.
Bunga (flos) merupakan salah satu organ tumbuhan yang berfungsi sebagai alat perkembang biakan secara generatif yang memiliki bentuk dan susunan yang berbeda – beda menurut jenis tumbuhannya, tetapi bagi tumbuhan yang berbiji, jika sudah tiba waktu baginya akan mengeluarkan bunga. Pada bunga inilah terdapat bagian – bagian yang setelah terjadi peristiwa – peristiwa yang disebut persarian (penyerbukan) dan pembuahan akan menghasilkan bagian tumbuhan yang kita sebut buah, yang di dalamnya terkandung biji, dan biji inilah yang tumbuh menjadi tumbuhan baru.
Pada praktikum kali morfologi bunga kali ini, bunga yang diamati yaitu bunga sepatu, bunga alamanda, bunga pukul empat, bunga kertas, dan bunga adenium. Kelima bunga tersebut memiliki morfologi yang berbeda sesuai dengan jenis tanamannya.
Untuk bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis), bunga ini memiliki warna pink yang bagus serta menarik. Setelah praktikum dilakukan pada bunga sepatu, mempunyai bagian - bagian bunga yaitu diantaranya: kepala putik, benang sari, mahkota, kelopak bunga, tangkai bunga, bakal biji dan ovari.  Sedangkan bunga sepatu ini berjenis kelamin hermaproditus atau bisa juga di sebut dengan banci, karena mempunyai dua alat kelamin pada satu bunga yaitu benang sari dan putik. Bunga ini mempunyai simetri banyak,  jumlah kelopak 5, jumlah mahkota bunga 5, benang sari banyak.. Adapun rumus bunga dari bunga sepatu yaitu *K [(7 + (5)], C5, A(), G5.
Untuk bunga jagung  (Zea mays L), jagung memiliki 2 buah bunga yaitu bunga jantan dan bunga betina, namun pda praktikum ini hanya terdapat bunga jantan saja. Setelah praktikum dilakukan pada jagung , bunga jagung mempunyai bagian - bagian bunga yaitu : tenda bunga dan benang sari. Sedangkan bunga jagung ini berjenis kelamin jantan, karena hanya  mempunyai satu alat kelamin pada satu bunga yaitu benang sari, adapun rumus bunga dari bunga jagung yaitu * K (5),C (5), A(~),G0
Untuk bunga sirsak (Annona muricata L ), bunga ini memiliki warna kuning yang cukup menarik. Setelah praktikum dilakukan pada bunga sirsak ini, bunga sirsak mempunyai bagian - bagian bunga yaitu diantaranya: mahkota bunga, kelopak bunga, putik dan benang sari. Sedangkan bunga pukul empat ini berjenis kelamin banci karena memiliki alat kelamin jantan dan alat kelamin betina pada satu bunga, adapun rumus bunga dari bunga sirsak yaitu * K(3), C3, 3A(~), G(-)
Untuk bunga kertas (Bougainvillea spectabilis)), bunga ini memiliki warna orange yang bagus serta menarik. Setelah praktikum dilakukan pada bunga kertas, bunga kertas mempunyai bagian - bagian bunga yaitu diantaranya: mahkota bunga, putik, benang sari, ovari, dan tangkai bunga. Sedangkan bunga kertas ini berjenis kelamin hermaproditus atau bisa juga di sebut dengan banci, karena mempunyai dua alat kelamin pada satu bunga yaitu benang sari dan putik.bunga ini tidak memiliki kelopak, dan memiliki mahkota 5 buah  , adapun rumus bunga dari bunga kertas yaitu ↑ K(0),C(5),5A,G1
Untuk bunga adenium (Adenium obesum), bunga ini memiliki warna pink yang bagus serta menarik. Setelah praktikum dilakukan pada bunga adenium, bunga adenium mempunyai bagian - bagian bunga yaitu diantaranya: mahkota bunga, kelopak bunga, benang sari, putik dan tangkai bunga . Sedangkan bunga adenium ini berjenis banci, karena mempunyai 2 alat kelamin yaitu benang sari dan putik, adapun rumus bunga dari bunga adenium yaitu ↑ K(5),C(5) A (5),G(2).
Seharusnya ada satu bunag lagi yang praktikan matai yaitu bunga padi, karna berbagai kendala sehingga praktikan tidak dapat menemukan bunga padi tersebut ke laboratorium u tuk dimatai bersama.













BAB V
PENUTUP
5.1  Kesimpulan
Bunga (flos) merupakan salah satu organ tumbuhan yang berfungsi sebagai alat perkembang biakan secara generatif yang memiliki bentuk dan susunan yang berbeda – beda menurut jenis tumbuhannya, tetapi bagi tumbuhan yang berbiji, jika sudah tiba waktu baginya akan mengeluarkan bunga. Pada bunga inilah terdapat bagian – bagian yang setelah terjadi peristiwa – peristiwa yang disebut persarian (penyerbukan) dan pembuahan akan menghasilkan bagian tumbuhan yang kita sebut buah, yang di dalamnya terkandung biji, dan biji inilah yang tumbuh menjadi tumbuhan baru.
Untuk bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis), memiliki rumus bunga yaitu *K [(7 + (5)], C5, A(), G5,  untuk bunga jagung  (Zea mays L), bunga ini memiliki rumus bunga yaitu * K (5),C (5), A(~),G 0 , untuk sirsak (Annona muricata L ), memiliki rumus bunga yaitu , untuk bunga kertas (Bougainvillea spectabilis)), memiliki rumus bunga yaitu * K(3), C3, 3A(~), G(-), dan untuk bunga adenium (Adenium obesum), memiliki rumus bunga yaitu :  :  ↑ K(5),C(5) A (5),G(2).

Keterangan untuk simbol dari rumus bunga adalah :
-  (bunga banci)
-  ♂ (bunga jantan)
-  * (simetri banyak)
-  K (kelopak)
-  C (mahkota)
-  A (benang sari)
-  ~ (benang sari banyak)
-  G (putik)




5.2 Saran
Pada saat praktikum, praktikan diharapkan lebih teleti dalam  mengamati morfologi bunga. Agar tidak terjadi kesalahan pada saat memberi keterangan pada gambar.




























DAFTAR PUSTAKA

Dod, B. 1979. Tanaman Bunga di Dunia (terjemahan). Jakarta : UI Press.
Fahn, A. 1991.  Anatomi Tumbuhan Edisi 3.Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Greenaway, T. 1997. Pohon (Terjemahan: Hadisunarso, 2002). Jakarta: Erlangga.
Hidayat, Esteti, B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung: ITB Press.
Parwata, Oka Adi, dkk. 2009. Isolasi dan Uji Antiradikal Bebas Minyak Atsiri Pada Ekstrak Daun Bunga Sepatu  Secara Spektrokopi Ultra Violet – Tampak. Bukit Jimbaran : Jurusan Kimia FMIPA Universitas Udayana.
Sastrapradja, et al. 1976. Tanaman Indonesia. Bogor : Lembaga Biologi Nasional-LIPI.
Savitri, Evika Sandi. 2008. Rahasia Tumbuhan Berkhasiat Obat Perspektif Islam. Malang: UIN Press.
Savitri, Evika Sandi. 2005. Anatomi Tumbuhan. Malang: Universitas Islam Negeri Malang.
Stace, C.A. 1980. Taksonomi tumbuhan dan biosistematik. Bogor : IPB Press.
Sulasmi. 2004. Macam – Macam Tanaman Dataran Tinggi dan Rendah. Bogo : IPB Press
Sudarnadi, H. 1996.Tumbuhan Monokotil. Jakarta : Penebar Swadaya.
Sumardi, Issrep. 1993. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Press.
Tjitrosoepomo, G. 1989. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Widya, yasinta. 1989. Tanaman obat indonesia. Malang : Universitas Negeri Malang Press.





LAMPIRAN

Description: C:\Users\Acer\Documents\Bluetooth Folder\1479423337903.jpgDescription: C:\Users\Acer\Documents\Bluetooth Folder\1479423435250.jpg
Beberapa bunga yang digunakan
Description: C:\Users\Acer\Documents\Bluetooth Folder\1476751268217.jpg

Alat yang digunakan pada saat praktikum


Komentar

  1. Best No Deposit Casinos 2021
    You can play casino games bwin at any of the UK's best 야구분석 casinos for free at one of the most trusted online bet365 가상 축구 casinos. We have a 부산건마 variety of online 일반인 후방 casino 💳️ What are the best no deposit casinos to play online slots💳️ What are the best free spins casinos?

    BalasHapus
  2. Wynn casino review, bonuses & free bet offers - JTM Hub
    Wynn Casino - Play at Wynn! 안양 출장안마 We 제천 출장샵 list reviews, bonuses, 여주 출장샵 free bets, casino 바카라 사이트 games, promotions, bonus 강릉 출장마사지 codes and more.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini